Selasa, 15 Januari 2013

Realita vs Drama

      Sejujurnya, keluarga gue itu pecinta film. especially film-film asia baik itu drama atau apapun. dari kecil waktu SD gue udah nontonin drama korea, drama taiwan, serial kungfu, daaaan sampe sekarang, dimana korean wave lagi melanda. Papa terutama, koleksi dvdnya udah seabrek-abrek, kita sekeluarga pecinta drama korea. tapi kita semua ngga keliatan freak kok ;p kita normal tetep ngelakuin aktivitas ky biasa walaupun tiada hari tanpa nonton drama. entah udah berapa judul yg gue tonton, banyak bgtttt -,-
      Drama korea identik sama hal yang berbaur romantis. kisah cintanya bakal bikin banyak perempuan iri seiri-irinya, kadang suka teriak histeris pas ada adegan sosweet, atau liat cowok ganteng idolanya teriak-teriak dan bakal bilang itu pacar gue blablabla, atau nangis senangis-nangisnya karena ceritanya yang melow, tersentuh, dan banyak ekspresi lainnya yang ga bisa diungkapin satu-satu hehe.
      Dari sekian banyak penggemar korea, pasti ada yang kontroversi. ada aja orang yang nganggep penggila korea itu freak dan segala macemnya. terlebih lagi di negara kita ini yang notabenenya "konsumtif" segala macem pernak-pernik korea bisa dibeli. tiap ada konser boyband girlband ga sayang ngeluarin uang beratus-ratus bahkan berjuta-juta buat nonton idola mereka. korea udah bener-bener mendunia. dan ini ga lepas dari peran pemerintah korea tentunya.
      Sekarang yang pengen gue tulis, drama korea yang baru-baru ini gue tonton. menurut gue, wajar kalo orang-orang memuja drama-drama korea. karna film mereka emang ga pernah ngecewain. ditengah romancenya drama korea, banyak juga drama yg genrenya action, crime. Film korea itu dramanya rata-rata sama sekitar 16 episode, 20 episode, 24 episode. di drama yg judulnya "ghost" ini bener-bener educated menurut gue. karna ini soal kejahatan dunia maya, dimana polisi sebagai tim penyidik. akan tetapi... susahnya nangkep si pelaku ini. karena pelaku istilahnya white collar crime yang punya banyak uang untuk nyogok aparat hukum dari jaksa sampai kedalam intern polisi. di drama ini, ada dialog dari pemain yang bilang kalau bakal susah nangkep pelakunya karna banyak antek-antek didalamnya dari pers, jaksa, sampe polisi. didalam kepolisian korea di film ini, direkturnya pejabat tinggi di kepolisiannya pun udah disogok, dan didalem tim penyidik itu ada mata-mata yang juga disogok. sampe pemeran utama dalam film ini ga bisa percaya sama polisi, bener-bener ga bisa percaya karena mereka kerja dengan tangan kotor, menutupi kasus kejahatan pembunuhan, korupsi, padahal polisi itu seharusnya bisa memberikan perlindungan kepada warga didalam dan menegakan hukum sebagaimana mestinya. begitu wow liat drama ini karna mereka mau ngangkat masalah ini kedalam dramanya, dan gue merasa bahwa ini bisa sebagai sindirian dan realita dari kehidupan nyata yang bisa jadi pelajaran dan informasi.